Tuesday, November 19, 2019

Hablum Minallah & Hablum Minannas

Hablum Minallah (Hubungan Vertikal ke atas dengan Allah) & Hablum Minannas (Hubungan Horizontal dengan sesama manusia).

Sepulang dari cuti malam itu seperti biasa saya ikut Travel Banjarmasin - Batulicin, disela sela berbincang - bincang dengan driver berceritalah dia tentang berbagai macam karakter pelanggannya, dan salah satu ceritanya ada yang menarik yaitu tentang sosok lelaki yang berpenampilan sangat islami, religius dengan khas seperti berjanggut, bercelana cingkrang dan dahi sedikit menghitam, dari situ kita merasa kagum di zaman ini masih ada orang yang bangga dan istiqomah dengan mengikuti sunnah Rasulullah.

Singkat cerita Penumpang dimaksud naik dari Batulicin Ba'da Zuhur atau sekitar pukul 14.00 wita dengan tujuan Banjarmasin, begitu masuk waktu sholat asar si Fulan tersebut minta ijin kepada Driver untuk singgah dimasjid untuk melakukan sholat Jama'ah dilanjutkan dengan wirid dan sholat sunnah lainnya, begitu seterusnya setiap masuk sholat Magrib dan Sholat Isya, Alhasil perjalanan dari Batulicin - Banjarmasin yang seharusnya ditempuh dalam waktu 5- 6 jam harus ditempuh selama 8 jam. Alhasil semua penumpang yang lain mengeluh, menggerutu dan dongkol karena banyak urusan yang perlu segera diselesaikan begitu sampai di  Kota Tujuan.

Menurut saya Pribadi, ini bentuk dangkalnya pemahaman kita tentang Islam. Kita menganggap bahwa sunnah rasulullah itu hanya soal penampilan fisik, kita lupa bahwa mengikuti perilaku dan sifat Nabi Muhammad SAW adalah bentuk ketaatan kita dalam beragama.

Kita semua tahu bagaimana mulianya Ahlak Rasulullah terhadap sesama manusia, beliau di utus oleh Tuhan untuk menyempurnakan akhlak, Pribadi Rasulullah sudah  sangat sempurna untuk ukuran Manusia sehingga semua sikap dan perilaku kita berkiblat pada akhlak Beliau.

Lalu bagaimana Akhlak Rasulullah SAW,

Nabi selalu mengajarkan bahwa sebesar apa pun amal ibdah kita kepada Allah (Vertikal) namun Hubungan kita dengan manusia tidak baik (Horizontal) maka seluruh ibadah kita menjadi sia - sia. 

Sabda Rasulullah

“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, ada seorang wanita yg rajin shalat malam dan shiyam sunnah, tetapi tetangganya tersiksa karena lisannya.” maka belau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Dia tidak memiliki kebaikkan sama sekali. Dia akan masuk neraka.”

عَنْ اَبِىْ مُوْسَى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ اَفْضَلُ ؟ 

Suatu ketika, sahabat Abu Musa RA berkata kepada Baginda Nabi Muhammad SAW “Ya Rasulullah, orang muslim seperti apa yang paling utama?” 

"قال "مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ"   

Nabi bersabda “Muslim yang paling utama adalah seorang muslim dimana orang-orang muslim (lainnya) selamat dari keburukan mulut dan tangannya”. 

Maksudnya, setiap muslim yang paling utama adalah seorang muslim yang tidak merugikan orang lain, baik melalui lisan atau tidakannya. Dengan adanya hadis ini, maka, mari kita bermawas diri, introspeksi diri, bagaimana kita bertetangga, bermasyarakat, sudah benar apa belum, sudah menciptakan manfaat apa justru hanya membuat masalah yang merugikan orang lain. Mari kita perbaiki hidup kita dengan cara membenahi cara kita berkumpul, sukur-syukur bisa memberi manfaat kepada orang lain. 

Nabi Muhammad SAW bersabda

 خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 

"Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama"

Lebih baik lagi jika kita mampu menciptakan kebahagiaan orang lain, menjadi orang yang melegakan semua pihak. 

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ. 

Hadis riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda “sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain"

. رُوِيَ، مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. 

Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan “Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain"

Bahkan seorang imam sholat pun bisa tidak mendapat ke ridhoan dari Allah jika makmumnya tidak senang terhadapnya seperti yang disabdakan Rasulullah “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”

Bahkan untuk menjaga agar islam itu tidak tampak memberatkan, sholat itu tidak menjadikan beban, nabi memerintahkan untuk memperingan sholat berjamaah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ مِنْهُمْ الضَّعِيفَ وَالسَّقِيمَ وَالْكَبِيرَ وَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, ”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Jika salah seorang diantara kalian shalat mengimami orang banyak, maka hendaklah ia memperingan shalatnya, karena diantara mereka ada yang lemah, sakit, tua. Jika salah seorang diantara kalian shalat sendirian, maka hendaklah ia memanjangkannya sekehendak hati’.”

Begitu halusnya ajaran Rasulullah, sehingga pada kasus diatas seorang Penumpang Travel harus bisa menjaga Hak Penumpang lain tanpa mengurangi Hak Allah. Kewajiban kepada Allah hukumnya wajib dijalankan namun Hak Saudara Muslim juga tidak boleh di abaikan.

Bukankah agama sudah memberikan opsi - opsi yang sangat meringankan untuk seorang yang sedang melakukan perjalanan (musafir),  banyaknya pilihan yang diberikan Allah sebagai bentuk keringanan (ruqsoh) atas kasih sayang Allah terhadap hambanya, seperti qashar, jama', Tayamum, Sholat Sunnah di Kendaraan, dll

Surah An-Nisa ayat 101, “Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu mengqashar shalat”. (terj.Qs. An-Nisa:101) 

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, “Kami keluar bersama Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam pada perang Tabuk, saat itu beliau menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar serta menjama’ anatara shalat Maghrib dan Isya”. (HR. Muslim). 

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat sunnah di atas hewan tunggangannya ke arah manapun Onta yang ditungganginya berjalan”. (HR. Muslim). 

Dengan demikian maka sebagai seorang muslim yang taat kita harus bijak, bukankah memenuhi Hak saudara kita itu hukumnya Wajib, sedangkan sholat berjamaah, sholat sunnah dan wirid apalagi pada kondisi yang demikian (Musafir) tidak wajib.

Kalau ada istilah Barter didalam Persoalan Ibadah, maka kita akan menjadi pedagang yang Rugi. Kita mengejar Pahala Sunnah tapi melalaikan Pahala Wajib.

Wallahua'lam,

Saturday, November 9, 2019

"Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Bid'ah, Haram, Neraka!!!!"


"Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Bid'ah, Haram, Neraka!!!!" 
Ngomong kok asal jeplak!!!!

Mbok kira acara maulid itu membaca mantra santet apa?? mantra sugeh apa??? kok mbok bid'ah bid'ahkan, Kok Mbok haram haramkan.

Hukum cinta kepada Nabi Muhammad itu apa??
Hukum ber solawat kepada Nabi Muhammad apa??
Hukum belajar tentang kehidupan Nabi apa??
Hukum orang membuat kajian dakwah apa??

Ketika orang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,, yang mereka baca itu Maulid Diba, Maulid Habsy, Maulid Al Barjanji. Sampean tau gak makna dari bacaan kitab tersebut,, itu berisi cerita tentang kehidupan Nabi, sejarah Nabi yang di nukil dari hadist yang diriwayatkan oleh orang - orang salaf. itu kitab sejarah yang berisi tentang sejarah kenabian yang disusun dengan kalimat - kalimat sastra agar orang mudah mengingatnya.

Disitu diceritakan ketika Nabi Muhammad masih anak anak, di asuh oleh Halimah, kemudian Nabi di datangi Jibril,, dst..
Dari situ kita menjadi paham sejarah agama, kita jadi ingat dan hapal siapa nama bapaknya, nama ibunya, nama kakeknya, dll. Selanjutnya kita ada kajian yang mengingatkan untuk taqwa kepada Allah Swt, Menjalankan Sunnah Rasulullah, dsb.. 
Itu semua bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, ketika tidak setiap hari kita mampu belajar sejarah kehidupan Nabi, mosok yang belajar setahun sekali aja kamu Bid'ahkan. Trus kamu seneng kalau Umat Muhammad ini tidak tau sejarah Agamanya, tidak tau cerita Nabi Nya, trus lebih suka hadir di kajian ajeb - ajeb di pesta musik.
Allahumma Solli ala Muhammad

La kamu yang ngajinya cuma dari google dan youtube langsung memvonis orang Bid'ah, Haram, dsb..

Kalau kamu berpendapat semua perbuatan yang baru maka hukum nya Neraka..

Sampean ngerti sejarahnya Baitul Mal,, harta infak zakat sedekah dikumpulkan dalam satu tempat,, itu dilakukan di zaman Abu Bakar ra..

Sampean tau sholat terawih menjadi populer di laksanakan berjamaah di masjid selama bulan ramadhan, bahkan rakaat nya diperbanyak,, dilakukan di jaman Umar bin Khatab ra,,
Sampean tau ga kalau Al Qur'an di bukukan menjadi mushaf dengan disatukan menjadi satu ejaan dilakukan di jaman Usman bin Affan,,
Sampean tau ga kalau Al Qur'an di jaman nabi tidak ada titik nya, tidak ada tanda baca nya, tidak ada waqof nya,, tidak ada susunan surahnya,, trus kamu kok ngaji pakai Al Qur'an yang tidak sesuai di zaman Nabi. Kalo kamu konsisten jangan pegang mushab yang bid'ah itu.

Kamu kok Azan ga naik ke menara seperti Bilal bin Rabbah, kamu bayar zakat kok ga menggunakan Kurma atau Gandum seperti nabi Muhammad SAW.

Trus kamu mau bilang sahabat ra itu semua melakukan bid'ah dollalah, dan pastinya Finnar. Masya Allah Kaya Panitia Surga Neraka saja sampean.

Allahumma solli ala Muhammad..

Thursday, November 7, 2019

MAULID NABI MUHAMMAD SAW BID'AH???

MAULID NABI MUHAMMAD SAW BID'AH???

Saya tidak membahas Hukum Peringatan Maulid Nabi karena saya masih sangat awam ilmunya, dan itu tak akan ada selesainya dibahas dengan masing masing mengajukan hujjah dan dalil dalilnya. 
 
Namun apapun itu, Besok tanggal 9 November 2019 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1441 H merupakan hari bersejarah bagi seluruh umat muslim di dunia. Hari tersebut merupakan hari kelahiran manusia paling mulia dimuka bumi yaitu Muhammad Saw.

Terlepas dari perbedaan pendapat terkait hukum memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, namun kita sepakat bahwa Sejarah Nabi Muhammad SAW yang mencakup masa sebelum kelahiran, saat kelahiran, pasca kelahiran sebelum kenabian, Masa Kenabian dan seterusnya Wajib bagi Umat islam untuk mengetahui. Bagaimana kita bisa membangkitkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW jika kita tidak mengenal kehidupan Beliau.

Tahun kelahiran Nabi tidak lepas dari Kisah Pasukan Bergajah Abrahah, karena ditahun kelahiran Nabi tersebut terjadi peristiwa besar yang Allah abadikan dalam surat Al Fiil, Salah satu surat Favorit saya.

Kenapa Al Fiil jadi surat favorit saya & sering dibaca saat sholat fardhu.

Pertama karena surat nya sangat pendek dan itu aja yang mampu saya hapal, hehe
Kedua karena Ada sebuah riwayat yang sangat mahsyur, menceritakan bagaimana percakapan Raja Abrahah dari Palestina dengan Pemimpin Suku Quraisy Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad SAW).

Saat Raja Abrahah sudah memasuki kota Mekkah dengan pasukan bergajah nya, sudah banyak menyita harta benda penduduk Mekkah dan sudah bersiap siap untuk mehancurkan Ka'bah, Abrahah melakukan negosiasi dengan Abdul Muthalib.

Tapi apa kata Abdul Muthalib, jawaban Abdul Muthalib sangat di luar dugaan Abrahah. “Kembalikan 200 ekor unta milikku yang telah dirampas oleh pasukanmu,” ujar Abdul Muthalib.

Abrahah pun terheran, “Mengapa kau lebih mengkhawatirkan untamu, padahal kami datang ke sini untuk menghancurkan Ka’bah? Mengapa kau tidak mengkhawatirkan Ka’bah itu saja?” ujarnya.

Seorang pemimpin besar, terhormat, dikagumi, malah mementingkan unta nya daripada Ka'bah yang saat itu sebagai pusat / symbol Agama.

Apa jawab Kakek Nabi Muhammad SAW.

“Unta-unta yang kau rampas itu adalah miliku, sementara Ka’bah merupakan milik Allah. Maka, Allahlah yang akan melindunginya,” jawab Abdul Muthalib santuy..

Lalu Abdul Muthalib meminta kaum nya pergi ke gunung untuk menyaksikan apa yang akan terjadi, kita liat apa yang akan dilakukan Allah terhadap Abrahah..

Kejadian ini di abadikan dalam Al Quran surat Al Fiil.


بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
"Bismillahirrohmanirrohiiim"

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصۡحَٰبِ ٱلۡفِيلِ 
"Alamtaro kaifafa ala robbuka biash haabil fiiil"

أَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِي تَضۡلِيلٖ 
"Alam yaj'al kaidaHum fiitadhliiil"

وَأَرۡسَلَ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا أَبَابِيلَ
"Wa arsala alaiHim toiron abaabiiil"

تَرۡمِيهِم بِحِجَارَةٖ مِّن سِجِّيلٖ 
"Tar miHim bihijaarotim mingsij'jiiil"

فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٖ مَّأۡكُولِۢ 
"Faja'alahum ka'ashfim ma'kuuul"

  1. "Apakah kamu tidak memperhatikan bagai mana tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah"
  2. "Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka [untuk menghancurkan ka'bah] itu sia-sia"
  3. "Dan dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong"
  4. "Yang melempari mereka dengan batu [berasal] dari tanah yang terbakar"
  5. "Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang di makan [ulat]"