Kāfir (bahasa
Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) artinya adalah menolak
atau tidak percaya, atau juga dapat di artikan mereka yang mata dan telinga
qalb di dalam dadanya tertutup dari kebenaran. Asal kata ‘kafir’ dan ‘kufur’ adalah
‘kafara’ yang artinya ‘tertutup’ (kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa
Inggris menjadi ‘cover’ artinya penutup). ‘Kafir’ adalah mereka masih yang
tertutup dari ‘Al-Haqq’ (kebenaran mutlak).
Muslim
adalah orang / penganut agama Islam
Dan islam secara harfiyah artinya
damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu
S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama).
Dan islam Secara bahasa dapat di artikan
:
- Islam berasal dari kata ‘salm’ (السَّلْم) yang berarti damai.
- Islam Berasal dari kata ‘aslama’ (أَسْلَمَ) yang berarti menyerah.
- Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada Allah.
- Islam Berasal dari kata ‘saliim’ (سَلِيْمٌ) yang berarti bersih dan suci.
- Islam Berasal dari ‘salam’ (سَلاَمٌ) yang berarti selamat dan sejahtera.
Kesimpulan :
Dari uraian di
atas Lebih elok mana kita disebut sebagai orang yang menolak islam atau
tertutup dari agama islam yang disebut dengan istilah KAFIR atau di
sebut sebagai Tidak Selamat, Tidak Damai, Tidak Suci dan Tidak Sejahtera atau
yang disebut dengan istilah NON MUSLIM.
Jadi kata
Kafir bukan Rasis, Radikal, Intoleran, tetapi menempatkan sesuatu pada
tempatnya dengan elok. Karena walau saudara kita yang tidak se akidah disebut
sebagai kafir tapi seorang muslim wajib memenuhi hak saudara nya tersebut,
berbuat baik, mengunjungi jika dalam keadaan sakit dan kesusahan, tolong
menolong, bekerjasama dalam hal - hal dunia dan sikap – sikap terpuji lainnya diluar urusan ibadah kepada tuhan.
Banyak kisah
dan tauladan dari nabi dan sahabat bagaimana perlakuan mereka kepada saudara
yang berbeda aqidah, bahkan diriwayatkan bagaimana ketika ali bin abi thalib
tertinggal sholat subuh karena beliau tidak ingin berjalan mendahului seorang
kakek yahudi (kafir) yang berjalan dihadapannya sebagai bentuk penghormatan sampai
jibril menyampaikan hal tersebut kepada nabi Muhammad saw, dan nabi memuji nya.
Dan masih banyak lagi Riwayat mahsyur yang menceritakan perilaku / akhlak Nabi Muhammad terhadap orang kafir, seperti cerita seorang kafir yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan selalu meludahi beliau dari atas rumahnya ketika Nabi Muhammad lewat menuju Ka'bah, suatu ketika Nabi Muhammad merasa heran karena di hari itu tidak ada lagi yang meludahi beliau dari atas rumah, setelah bertanya kepada penduduk sekitar diketahui jika dia sedang sakit sehingga tidak bisa bangun, mendengar itu Nabi Muhammad SAW menjenguknya. Dan asbab dari akhlak Nabi tersebut membuat si Kafir bersyahadat dan masuk Islam.
Begitulah seharusnya akhlak kita terhadap orang Kafir.
Dan masih banyak lagi Riwayat mahsyur yang menceritakan perilaku / akhlak Nabi Muhammad terhadap orang kafir, seperti cerita seorang kafir yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan selalu meludahi beliau dari atas rumahnya ketika Nabi Muhammad lewat menuju Ka'bah, suatu ketika Nabi Muhammad merasa heran karena di hari itu tidak ada lagi yang meludahi beliau dari atas rumah, setelah bertanya kepada penduduk sekitar diketahui jika dia sedang sakit sehingga tidak bisa bangun, mendengar itu Nabi Muhammad SAW menjenguknya. Dan asbab dari akhlak Nabi tersebut membuat si Kafir bersyahadat dan masuk Islam.
Begitulah seharusnya akhlak kita terhadap orang Kafir.
Wallahua’lam.